Ada Takaran, Ada Porsi


Semua manusia punya porsi dan takarannya masing-masing. Perihal rezeki dan timeline-nya sudah diatur oleh-Nya. Ya, kembali semua pada takdir. Seberapa banyak yang masing-masing kita punya dan dapatkan. Nggak bisa dibuat debat, maka bersyukurlah sebanyak-banyaknya.

Perihal yang kita punya. Baiknya secukupnya bukan dari pada berlebihan? Terlebih lagi sudah tahu bahwa berlebihan itu tidak baik dan tidak tepat menempatkannya. Semua ada porsi dan takarannya, melebih-lebihkan yang mendatangkan mudharat adalah tidak pantas. Malah diminta untuk menjauhinya. Jikalau sudah ada ilmunya, segeralah menerapkan. Menempatkannya pada porsi dan takaran yang pantas. Itulah hakikat ilmu.

Nggak asing lagi, Allah menyuruh kita untuk tidak berlebihan dan menggunakan takaran yang ada. Cukup, untuk segala yang kita punya. Lebih, untuk segala puji bagi-Nya. Begitu pula dengan rasa, tetap Dia yang nomor wahid. Pencipta segala rasa yang hadir, porsinya harus lebih.

Secukupnya penting bagi aspek kehidupan. Kurangi untuk bagian negatif. Menakar setiap porsi dengan adil sesuai aturan dilalui seumur hiduo, makanya makan berlebihan pun berakibat buruk. Begitu pula dalam mengelola takaran, semua akan dihisab juga kan? 😊

Comments