Kali ini review buku yang tidak diperjualbelikan bebas. Saya mendapatkan buku ini cuma-cuma dari penulisnya, Angel Eva Christine, seorang Manager Artist. Ia merupakan seorang mualaf. Kini kisahnya tertuang dalam buku yang berjudul The New Me. Uniknya buku ini Dwi Bahasa, Bahasa Indonesia dan English.
Lihat buku ini pertama kali di instastory instagram seorang artis, Dewi Sandra, kalau tidak salah. Saya langsung penasaran dengan buku ini. Buku apa sih? Kebetulan Dewi Sandra menyebutkan akun @angelevachristine di instastory-nya tersebut, saya langsung visit profilnya. Ternyata cukup dikenal artis, seperti Rangga Moela yang fotonya terdapat pada feed instagram Kak Angel. Kak Angel ini Manager artis dari Rangga Moela, Indah Dewi Pertiwi, dan Vivi Zubedi seorang Designer Muslim.
Buku ini mengisahkan perjalanan Kak Angel menjadi seorang mualaf pada tahun 2018 silam. Ia yang terlahir Batak Kristen dari keluarga sederhana tapi cukup complicated. Mama dan papa Kak Angel sudah berpisah, cukup menjadi memori kelamnya. Saat sekolah, ia mengenyam pendidikan di sekolah Kristen sejak SD sampai SMA. Pendidikan agama juga tertanam pada lingkungan keluarganya, yang mengajarkan takut akan Tuhan Yesus. Ia hidup dengan mamanya yang juga taat, didikan Nenek yang aktif di gereja. Kak Angel pun membaca Alkitab setiap hari dan rutin ke Sekolah Minggu.
Setelah Kak Angel lulus kuliah ia pun merantau ke Jakarta, sebelumnya ia adalah penyiar di Kis FM Medan. Ia merantau ke Jakarta pun menjadi penyiar. Ia sempat pernah dekat seorang lelaki Muslim. Padahal dulu ia tak mau bergaul dengan yang berbeda agama dengannya. Namun bukan alasan dekat dengan lelaki Muslim ia ingin mempelajari Islam. Ia merasakan galau bahkan hambar dalam keimanannya. Kak Angel sempat menjadi agnostik kala itu. Agnostik adalah seorang yang memegang pendapat bahwa keberadaan Tuhan serta hal-hal supranatural lainnya yang tidak bisa dibuktikan, atau setidaknya belum bisa dibuktikan sampai saat ini. Maka ia sempat meninggalkan gereja dan membaca Alkitab. Ia pernah mempelajari agama lain, dan akhirnya memutuskan menjadi seorang mualaf. Alhamdulillah, senangnya bertambah saudara sesama muslimah. Terharu baca buku ini. Hidayah datang kepada orang-orang yang Allah kehendaki, Allah mengetuk pintu hati Kak Angel atas keraguan dalam dirinya dan kepercayaannya saat itu. Padahal dulu ia merasa agamanya dulu adalah agama yang paling benar dan tidak ada yang lebih baik. Siapa sangka, Allah membolak-balikkan hati makhluk-Nya.
Pada 11 Mei 2018 di Masjid Raya Cinere, Kak Angel mengucapkan dua kalimat syahadat dituntun oleh Ustad Abi Makki. Ia menghadiri sebuah pengajian karena penasaran. MasyaAllah Tabarakallah. Jalan cinta Allah kepada Kak Angel, menghadiahkan Kak Angel iman Islam dan juga kemudahan-kemudahan hidup setelah menjadi muslimah. Pada saat itu ia masih sendiri, ia jelas butuh support dan teman berbagi ilmu baru untuk belajar Islam. Kak Tere namanya, Theresia Ebenna Ezeria Pardede. Mereka senasib, sama-sama mualaf. Kak Tere sudah menjadi mualaf sejak lama. Kak Tere itu teman yang tepat untuk menjadi tempat bertanya Kak Angel. Mempunyai banyak persamaan, sama-sama Batak dan sebelumnya sama-sama Kristen Protestan.
Nama Islam Kak Angel adalah Aisyah, sesuai dengan warna kesukaannya merah dan Aisyah yang disebut 'Khumairah' yang berarti kemerah-merahan. Kak Angel sempat merasa sedih, ia yang tinggal sendiri kala itu harus berpuasa Ramadhan. Apalagi ini Ramadhan dan lebaran pertamanya. Dan mempertanyakan lebaran dengan siapa. Tetapi Allah tak ingin Kak Angel sedih, ia mengirim orang sebagai perantara untuk membawanya beribadah umrah. MasyaAllah tabarakallah, Allah Maha Baik. Begitu banyak kasih sayang Allah yang tercurahkan pada Kak Angel. Baru beberapa hari menjadi seorang mualaf, Kak Angel sudah menginjakkan kakinya di tanah suci sekaligus berlebaran di sana. Siapa yang enggak mau? Kejutan Allah begitu indah dan tak disangka-sangka. Beruntungnya Kak Angel menjadi hamba Allah.
Banyak kejadian indah yang Kak Angel rasakan di tanah suci, saat tawaf di siang hari yang panas tapi tidak terasa panas olehnya. Padahal tawaf dengan telanjang kaki dan sambil berpuasa. Seolah-olah Allah memayunginya. Kejutan lagi, Kak Angel yang sangat ingin sekali ke Malaysia terjadilah. Pulang dari tanah suci ia transit di Negeri Jiran. Setelah itu ia banyak mendapatkan banyak kemudahan dan rezeki. Pekerjaan dan klien pun bertambah, masya Allah. Rezeki teman-teman yang baik, yang mengiringi menuju jalan-Nya.
Apa reaksi keluarga Kak Angel? Ia menerima apa pun reaksi keluarganya. Meski mama dan adik-adik Kak Angel tidak terima kalau ia pindah agama, rasa cinta dan sayang Kak Angel tidak hilang. Menurut salah satu adiknya, Kak Angel ini labil alias terpengaruh orang lain. Padahal bukan begitu yang sebenarnya. Ia yang mengalami prosesnya sendiri. Kak Angel bercerita Papanya sudah menjadi mualaf dan menikahi seorang muslimah beberapa tahun lalu.
Ia pun mulai berhijab, berpakaian tertutup sesuai perintah Allah. Sebagai wujud terima kasihnya atas nikmat iman dan Islam. Hijrah pasti ada ada tantangannya. Masih belajar menyesuaikan diri dengan kebaikan itu memang mudah mudah sulit ya. Apalagi mualaf seperti Kak Angel. Seperti bulu mata palsu yang sudah biasa ia pakai, karena bulu matanya tipis jadi Kak Angel kurang percaya diri. Namun demi bukti kecintaannya kepada Allah, ia rela meninggalkan bulu mata palsu itu. Satu per satu yang menjadi keseukaannya ia tinggalkan. Alhamdulillah, hijrah Kak Angel totalitas. White wine, baju model sabrina, kalung beseta anting-anting besar ia tinggal. Masya Allah. Semua perubahan menjadi nyaman setelah terbiasa dilakukan karena Allah.
Sejak Kak Angel menjadi mualaf ia mengambil keputusan dengan istikharah terlebih dahulu kepada Allah, agar Allah pilihkan yang terbaik untuknya. Saya dibuat kagum oleh Kak Angel, ia yang begitu berhati-hati dalam mengambil keputusan agar pilihan tersebut Allah ridhai. Inspiratif cerita hijrah Kak Angel, semoga Kak Angel istikamah di jalan-Nya dan selalu dalam lindungan Allah. Aamin :)
Comments
Post a Comment