Sebelah Mata Memandang

Pandangan dengan sebelah mata itu memandangiku. Nyinyir penuh ketidaksukaan membuatku merasa kecil. Sudah kuduga pasti tak ada yang menyukaiku, oke memang aku tak diminta untuk disukai. Biarlah mereka menilaiku, itu memang hak. Sudahlah aku tak peduli. Hidup tak akan bahagia bila mengandalkan penilaian bahkan komentar orang lain.

Meski kadang sulit untuk menghiraukan pandangan sebelah mata, itu semua nggak akan selalu menyesakkan hati atau menguasai pikiran. Untuk apa mengurusi? Kayak mereka tidak lebih baik darimu aja, who's know? Memang tak mengenakan tapi kelak akan menertawakan itu semua di masa depan, bahwa itu kejadian yang cuma bikin baper sesaat.

Bagiku, itu semua nggak ada apa apanya. Anggap aja cobaan hidup, ada hama di rumputmu yang mencoba merusak kehijauannya. Yakinkan dirimu kalau dirimu kelak akan jadi lebih baik darinya di masa depan. Mungkin seperti dendam tersembunyi, tapi bisa jadi motivasi. Dirimu hanya kamu yang tau, bukan mereka. Maka jangan sampai mereka lebih mengenal dirimu dibanding dirimu, bisa jadi mereka membinasakanmu. Dan semoga kamu bukan mata yang sebelah memandang itu.

Comments