Sudah banyak banget judul "hujan" menjadi milyaran tulisan. Diantaranya tercipta menjadi puisi, sajak, prosa, novel, cerpen, cerbung, lirik lagu, bahkan sampai artikel umum. Hujan banyak menginspirasi banyak orang di dunia ini. Seakan-akan menyulap perasaan bagi penikmatnya, bahkan pembencinya. Tak semua orang suka hujan, hujan turun bisa menjadi musibah. Kalo aku sih, penikmat dan pembenci hujan hehe.
Kebanyakan orang ketika hujan pasti ngerasa galau, katanya sih inget kenangan masa lalu. Baru gerimis setetes demi setetes tapi sudah nostalgia tentang masa lalu yang bikin galau. Oke, aku paham kenapa begitu. Biasanya hujan menyimpan kerinduan yang banyak orang nikmati, dimana saat hujan turun kita menunggu orang yang kita cintai untuk pulang ke rumah, sehingga kita kepikiran si dia yang belum pulang. Menurutku sih gitu dilihat dari sudut pandang melankolisnya. Intinya hujan itu menyimpan kerinduan, ya kerinduan seseorang yang belum kembali.
Bukan bahasa masa lalu, contoh aja kok tadi. Hujan kan tidak selalu mellow kan? Ada kok yang bikin tenang dan happy. Hujan yang menenangkan itu berdoa di saat hujan, di saat hujan turun waktu yang mustajab alias doa yang tidak akan ditolak oleh Allah. Kita dianjurkan untuk banyak berdoa saat hujan, niscaya Allah akan mengabulkan. Dan jangan lupa untuk membaca doa "Allahumma shoyyiban naafi'an". Hujan yang bikin happy, menurutku adalah makan mie kuah pake telor dan cabe. Enak kan ngebayanginnya? Apalagi pas makan, ga semua orang bisa nikmatin mie kuah pake telor dan cabe. Bisa jadi lagi di luar rumah, cuma bisa ngebayangin dan nahan perut laper. Termasuk kejadian langka, biasanya orang-orang jarang makan mie instan demi kesehatan. Paling biasanya saat hujan turun lagi tidur nyenyak selimutan di tempat tidur, sebenernya mau makan mie tapi males beranjak dari tempat tidur.
Sebagai penikmat hujan, aku selalu menunggu hujan di malam hari. Pas sekali dengan udara malam yang dingin dan di dalam ruangan atau rumah. Tapi di sisi lain, aku adalah pembenci hujan. Aku benci hujan di saat aku sedang di luar rumah, membuatku kuatir akan basah dan banjir. Aku tidak takut mengingat masa lalu atau kenangan yang pernah disaksikan hujan, yang kutau hujan adalah saksi bisu setiap kenanganku.
Sebagai penikmat hujan, aku selalu menunggu hujan di malam hari. Pas sekali dengan udara malam yang dingin dan di dalam ruangan atau rumah. Tapi di sisi lain, aku adalah pembenci hujan. Aku benci hujan di saat aku sedang di luar rumah, membuatku kuatir akan basah dan banjir. Aku tidak takut mengingat masa lalu atau kenangan yang pernah disaksikan hujan, yang kutau hujan adalah saksi bisu setiap kenanganku.
Comments
Post a Comment