Perempuan: Antara Kecantikan dan Pendidikan

Perempuan identik dengan kecantikan dan keindahan dari segi fisiknya, maka sangat wajar perempuan sangat suka dibilang cantik dan indah. Sudah kodrat dan fitrahnya terlahir cantik, masa iya ganteng wkwk. Allah telah mengkaruniakan fisik yang indah pada perempuan dan berbeda pada laki-laki. Maka dalam Islam, perempuan diibaratkan perhiasan dan jelas yang kita ketahui bahwa perhiasan itu mahal. Ya, perempuan itu cantik dan mahal.

Sudah lumrah perempuan di dunia ini dengan berbagai ras, suku, budaya, agama berlomba-lomba dalam kecantikan. Mereka ingin terlihat cantik di mata semua orang, terlebih pasangannya. Kecantikan yang mereka miliki harus dijaga, mulai dari make-up sendiri, perawatan di salon, bahkan perawatan dengan dokter kecantikan pribadi. Tak aneh mereka juga melakukan operasi plastik untuk lebih mempercantik fisik mereka dengan membayar semahal apapun. Yaps, kecantikan harus dijaga sampai ke liang lahat.

Tak heran dengan kecantikan yang dimiliki perempuan banyak laki-laki yang memuja mereka. Laki-laki juga mencintai keindahan kok, mereka ingin perempuan yang dicintainya cantik. Begitu pun perempuan ingin pasangan laki-lakinya tampan. Ternyata cantik juga bukan standar segalanya. Banyak asumsi mengenai kecantikan fisik itu palsu, kecantikan hatilah yang sejati. Kecantikan akan pudar dimakan usia tapi kecantikan hati tak lekang oleh waktu, begitu sih katanya. Namun kecantikan dapat diwariskan turun temurun.

Bagaimana dengan pendidikan? Hingga saat ini pendidikan bukanlah hal baru pada perempuan. Sudah banyak perempuan yang berpendidikan. Mereka sukses bersaing dengan laki-laki dalam pendidikan. Bahkan perempuan masa kini meraih predikat profesor, menginspirasi perempuan lainnya untuk menjadi cerdas. Pendidikan akan menjadikan perempuan terhormat. Pendidikan itu penting saat ini dan masa depan. Apalagi untuk generasi penerus dunia.

Perempuan sangat berpengaruh, sejatinya mereka adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Tempat awal anak-anaknya belajar tentang apapun. Kromosom pada perempuan sangat berpengaruh bagi kecerdasan anak-anaknya, jadi buka pada kromosom laki-laki alias ayahnya. Karena pada rahim perempuanlah anak-anak dikandung, jadi perempuan tokoh utama yang berperan dalam mendidik anak-anaknya sejak dalam rahimnya.

Dunia kini banyak mengubah perempuan-perempuan cerdas dalam berbagai bidang, mereka juga sangat cantik secara fisik. Bukankah itu terlihat sempurna? Sudah cantik, cerdas pula. Perempuan mana yang ga mau? Sehingga kini banyak kompetisi kecantikan dan kecerdasan diadakan untuk perempuan, sebagian besar hanya untuk perempuan. Begitu berharganya perempuan dijadikan objek untuk berprestasi dalam berbagai hal. Mereka harus cantik dan cerdas. Dan satu lagi, harus berpendidikan. Karena kecantikan aja ga cukup, malah bukan standar untuk mendidik anak-anak. Alias ga menjamin, yang dibutuhkan adalah kecerdasan dan keluhuran akhlak sang ibu.

Tapi apalah arti itu semua jika hanya cantik saja yang dipunya. Ada asumsi yang berbunyi "Cantik aja ga cukup, perempuan harus cerdas". Ada benarnya juga sih, cantik merupakan salah satu faktor ketertarikan yang penting, tapi cerdas itu sangat amat penting. Perempuan itu harus lembut, berwibawa dan terhormat. Cantik memang harus tapi itu bonus. Percuma juga cantik aja, tapi ga cerdas. Gimana anak-anaknya nanti? Oke, anak-anaknya juga cantik dan ganteng. Tapi dunia ini mau dibawa kemana kalo cantik doang?

Comments