Duniaku

Sampai kapanpun duniaku adalah duniaku. Duniaku adalah aku. Duniaku adalah milikku. Duniaku adalah diriku, jiwaku, dan jati diriku. Bukan kamu, dia atau siapapun. Tidak sembarang orang bisa masuk ke duniaku, hanya orang-orang tertentulah yang bisa masuk kesana. Orang-orang yang bisa membuatku nyaman karena bisa berbagi dunianya padaku.

Di duniaku tentu banyak rahasia, tak semua kubeberkan. Yeah, itu kenyataannya. This is the real me right. Tapi bukan berarti duniaku menjadi duniamu juga. Oops! Memang benar kok, untuk memasukkan orang lain ke dalam duniaku tak mudah. Duniaku bukanlah tempat umum yang bisa disinggahi lalu pergi ke dunia milik orang lain, bukan.

Duniaku memang apa adanya, tak istimewa. Ada diriku yang menjadi diri sendiri, bahkan dengan kekurangan dimana-mana. Berproses untuk menjadi diri lebih baik lagi, bertahap agar lebih dewasa dan mematangkan pikiran. Dengan membuka mata, hatiku, dan telinga yang siap mendapatkan kebaikan. Dengan cahayaNya agar duniaku tak kegelapan.

Duniaku adalah dia. Entah mengapa dalam duniaku ada seseorang yang selalu melekat dalam hati dan pikiranku. Maka aku menjadikan dialah duniaku, duniaku yang membuatku nyaman dan tenang. Tak perlu berpura-pura atau berdrama. Seperti selayaknya hunian yang nyaman untukku berlindung, rumah yang kujadikan tujuan, dan nirwana yang indah. Duniaku ada di kamu.

Comments