Senyebelin orang itu, seburuk apa orang itu, sejelek sikapnya orang itu, sejahatnya orang itu kepadaku aku tak akan bisa membencinya. Yang bisa kurasakan padanya hanya sebal dan kesal saja, jengkel dan gondok instan kepadanya. Aku tak ingin memendam rasa dendam padanya, walaupun dia telah menyakiti perasaanku, melukai hatiku, membuatku ilfill atau apalah aku tak bisa membeci. Kejahatan bukan dibalas dengan kejahatan lagi.
Sederhana saja, aku tak ingin ada penyakit hati dalam hatiku. Ada iri dengki atau apalah. Memang wajar manusia mempunyai rasa itu karena telah disakiti tapi kan sebagai manusia memiliki akal dan bisa berpikir positif. Hidup ini tidak akan terasa indah jika tersimpan rasa dengki dalam hati. Jadi, rasa bahagia kan dari dalam hati kalau ada rasa dengki atau lainnya ada dalam hati ya percuma saja.
Ini semua argumenku, aku memandang sesuatu itu berusaha dengan hatiku. Aku tak ingin sakit hati yang pernah aku alami mempengaruhi diriku untuk membenci orang. Aku berusaha untuk bisa memaafkan walau dia belum meminta maaf padaku, aku berusaha ikhlas dan rela menerima semua perlakuannya. Pasti ada hikmah yang bisa aku pelajari dalam hidup untuk aku jadikan pengalaman. Semua bisa aku jadikan pelajaran berharga untuk nantinya, semoga tidak terulang lagi.
Jujur, aku sedih. Aku sakit, aku nyesek. Tapi aku harus ikhlas dengan semua yang menimpaku, semua pasti ada balasan. Sudah diatur Tuhan. Aku tidak meminta balasan untuk dia, tapi aku hanya minta dia bisa berubah atau selalu mendapat petunjuk untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Semoga dia selalu berada di jalan yang benar dan tidak ada lagi yang dia sakiti. Cukup aku orang terakhir yang dia sakiti.
Terserah untuknya, tak apa membenciku. Aku sampai kapanpun tak akan membencinya. Aku tak bisa dan tak mampu. Aku hanya manusia biasa kok, aku ga sempurna. Mungkin aku pantas untuk dibenci olehnya, tak apa. Ini hidupku kok, hidupku yang aku jalani. Ya orang lain yang komentar. Aku tak bisa membencinya walau semua luka membekas.
Sederhana saja, aku tak ingin ada penyakit hati dalam hatiku. Ada iri dengki atau apalah. Memang wajar manusia mempunyai rasa itu karena telah disakiti tapi kan sebagai manusia memiliki akal dan bisa berpikir positif. Hidup ini tidak akan terasa indah jika tersimpan rasa dengki dalam hati. Jadi, rasa bahagia kan dari dalam hati kalau ada rasa dengki atau lainnya ada dalam hati ya percuma saja.
Ini semua argumenku, aku memandang sesuatu itu berusaha dengan hatiku. Aku tak ingin sakit hati yang pernah aku alami mempengaruhi diriku untuk membenci orang. Aku berusaha untuk bisa memaafkan walau dia belum meminta maaf padaku, aku berusaha ikhlas dan rela menerima semua perlakuannya. Pasti ada hikmah yang bisa aku pelajari dalam hidup untuk aku jadikan pengalaman. Semua bisa aku jadikan pelajaran berharga untuk nantinya, semoga tidak terulang lagi.
Jujur, aku sedih. Aku sakit, aku nyesek. Tapi aku harus ikhlas dengan semua yang menimpaku, semua pasti ada balasan. Sudah diatur Tuhan. Aku tidak meminta balasan untuk dia, tapi aku hanya minta dia bisa berubah atau selalu mendapat petunjuk untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Semoga dia selalu berada di jalan yang benar dan tidak ada lagi yang dia sakiti. Cukup aku orang terakhir yang dia sakiti.
Terserah untuknya, tak apa membenciku. Aku sampai kapanpun tak akan membencinya. Aku tak bisa dan tak mampu. Aku hanya manusia biasa kok, aku ga sempurna. Mungkin aku pantas untuk dibenci olehnya, tak apa. Ini hidupku kok, hidupku yang aku jalani. Ya orang lain yang komentar. Aku tak bisa membencinya walau semua luka membekas.
Comments
Post a Comment