Ini tentang aku dan kamu. Tentang apa yang kita jalani saat ini. Ada hubungan di antara kita. Telah ada beratus-ratus hari yang lalu. Lama ya? Iya lama. Begitu lamanya jalinan kasih ini tercipta. Lahirnya rasa sayang dan cinta dari hatimu dan hatiku. Tanpa kita sadari sudah selama ini. Ternyata kita bisa lupa dengan waktu yang belum memisahkan kita dari hubungan ini. Ada suka dan duka yang tercipta disini. Tanpa ada siapapun kecuali aku dan kamu.
Dari sinilah aku mengenalmu, memahamimu, mengetahuimu, menyayangimu, mencintaimu, dan menemanimu pula. Sampai aku tahu siapa kamu, begitu pula kamu. Dari semua itulah kutemukan rasa nyaman. Rasa nyaman yang belum pernah kurasakan pada siapapun, apalagi pada sorang lelaki. Dan dari itu semua aku mempercayaimu, karena tak semua orang bisa kupercaya apalagi orang yang baru kukenal beberapa bulan lalu sebelum kasih ini terjalin.
Kamu yang memintaku untuk aku temani, yup aku bersedia. Aku takkan pergi sampai tangan Tuhan memisahkan kita dengan ridhoNya. Melangkahkan mundur kaki ini tak mudah, apalagi melupakan semua yang ada itu sulit. Semua butuh proses. Seperti cinta di antara kita butuh proses yang lama untuk merasakannya. Mungkin mudah bagimu, tapi bagiku butuh seumur hidup.
Adanya aku dan kamu untuk bahagia bukan? Untuk apa kasih ini terjalin tidak happy ending? Semua orang juga inginkan itu. Kan sia-sia jika sad ending tapi mungkin bisa menjadi pelajaran dari semua itu bahwa cinta tak harus memiliki. Tapi tidak untukku, cinta harus memiliki. Sekalinya cinta ya cinta, tak mau benci.
Aku dan kamu, ya kita sedang menjalaninya. Semoga kita selalu dipersatukan olehNya sampai kapanpun nanti. Semua ini memang tak mudah tapi apa sih yang tak mungkin. Aku tak melihat kesempurnaan kok, karena dengan kamu aku sudah sempurna. Tanpa dia, mereka atau pihak lainnya. Disini cukup aku dan kamu.
Dari sinilah aku mengenalmu, memahamimu, mengetahuimu, menyayangimu, mencintaimu, dan menemanimu pula. Sampai aku tahu siapa kamu, begitu pula kamu. Dari semua itulah kutemukan rasa nyaman. Rasa nyaman yang belum pernah kurasakan pada siapapun, apalagi pada sorang lelaki. Dan dari itu semua aku mempercayaimu, karena tak semua orang bisa kupercaya apalagi orang yang baru kukenal beberapa bulan lalu sebelum kasih ini terjalin.
Kamu yang memintaku untuk aku temani, yup aku bersedia. Aku takkan pergi sampai tangan Tuhan memisahkan kita dengan ridhoNya. Melangkahkan mundur kaki ini tak mudah, apalagi melupakan semua yang ada itu sulit. Semua butuh proses. Seperti cinta di antara kita butuh proses yang lama untuk merasakannya. Mungkin mudah bagimu, tapi bagiku butuh seumur hidup.
Adanya aku dan kamu untuk bahagia bukan? Untuk apa kasih ini terjalin tidak happy ending? Semua orang juga inginkan itu. Kan sia-sia jika sad ending tapi mungkin bisa menjadi pelajaran dari semua itu bahwa cinta tak harus memiliki. Tapi tidak untukku, cinta harus memiliki. Sekalinya cinta ya cinta, tak mau benci.
Aku dan kamu, ya kita sedang menjalaninya. Semoga kita selalu dipersatukan olehNya sampai kapanpun nanti. Semua ini memang tak mudah tapi apa sih yang tak mungkin. Aku tak melihat kesempurnaan kok, karena dengan kamu aku sudah sempurna. Tanpa dia, mereka atau pihak lainnya. Disini cukup aku dan kamu.
Comments
Post a Comment