Review Buku Berbagai Keajaiban dalam Hidup

Kali ini saya meriviu buku lama, buku yang terbit bukan pada tahun ini. Buku dengan judul Berbagai Keajaiban dalam Hidup ditulis oleh Arul Chandrana yang terbit pada 2014 dan dinaungi oleh penerbit Quanta. Buku ini berisi tentang kisahkisah yang memiliki banyak makna positif. Saya merasa beruntung memiliki dan telah membaca buku ini, kenapa? Membaca pada kisah pertama membuat saya terpesona. Kalimat demi kalimat yang penulis ceritakan mudah dipahami sehingga makna kisah sampai ke hati. Saya baper. Membuat saya merenungi hidup ini lebih dalam lagi dari kisah orang lain.

Menurut penulis, awalnya buku ini diniatkan buku bergender non-fiksi tapi malah menjadi kumpulan fiksi. Setelah saya baca, kisah-kisah dalam buku ini 92%-nya adalah pengalaman hidup sang penulis. Di sampul belakang tertulis bahwa buku ini bergender motivasi. Yeah, memang membuahkan motivasi bagi pembaca seperti saya yang sedang butuh motivasi. Banyak yang saya renungi dan ambil hikmah dari buku ini, lagi-lagi banyak merenung dari buku ini.

Saya mendapat buku ini di bazzar buku Gramedia di salah satu Mall di Bekasi. Tempat buku obralan yang berantakan penuh buku itu banyak menyita perhatian orang, siapa yang nggak mau buku dengan harga miring? Buku yang bertebal 278 halaman ini tidak lagi terbungkus plastik, sampulnya juga sudah mulai rontok tapi masih tetap bagus. Saya ambil saya lihat daftar isinya, ini buku yang saya cari. Memang saat itu saya sedang mencari buku cerita entah itu novel atau kumpulan cerpen, pokoknya cerita. Dengan bersampul dasar pemandangan alam beserta pelangi dan sekuntum bunga, ini ilustrasi yang tepat menurut saya pribadi.

Buku ini membuat saya penasaran tentang Bawean, tempat sang penulis berasal. Bawean dimana ya? Kota baru atau apa? Kok saya baru tahu? Bawean adalah sebuah pulau yang terletak di Laut Jawa, lebih tepatnya di Gresik Propinsi Jawa Timur. Pulau Bawean ini menjadi latar dari kisah-kisah dalam buku ini. Penulis menjelaskan kondisi serta keadaan Pulau Bawean seperti, hutan, gunung, sungai, dan lautnya. Membuat saya sebagai pembaca menerka seperti apa latar Pulau Bawean yang penulis kisahkan. Saya searching di Google, Pulau Bawean bewarna biru yang memesona. Semoga ada waktu mengunjungi Pulau Bawean ya.

Kisah di buku ini jumlahnya banyak, cukup tebal juga tapi tidak membosankan, memang selalu mengandung keajaiban seperti pada judulnya. Penulis mengisahkan pahit dan manis dalam hidupnya, serta mengisahkan kisah yang ditokohkan orang lain. Seperti judul kisah Si Bodoh Yang Mencabik Buku Pelajarannya, siapakah tokoh tersebut sampai dia berhasil menjadi orang hebat padahal dulunya dia bodoh? Sungguh kisah yang menakjubkan tapi penulis tidak menjelaskan detail siapakah 'si bodoh' itu, tapi ending dari kisah itu adalah bahagia. Saya sampai meneteskan air mata, 'si bodoh' saja bisa bangkit dari kebodohannya. Begitu apiknya penulis menjabarkan kisah 'si bodoh' tak bernama itu, ini kisah nyata yang penulis sampaikan karena tak ada manusia bodoh di dunia ini.

Ada lagi yang menarik, Shaf yang Belum Terapatkan. Kisah yang menjadi permasalahan dalam beribadah, bagaimana tidak? Sholat berjamaah tapi tidak rapat shafnya, disitu lah celah-celah setan untuk menggoda orang yang sedang sholat. Begitu mudahnya setan menggoda manusia saat sholat apalagi dalam keseharian. Yang lebih miris lagi dilihat dari rapatnya barisan sholat tersebut bisa kita lihat rapatnya satuan pertahanan umat Islam. Shaf sholat tidak rapat sama saja dengan persatuan umat Islam yang pecah.

Comments